Sunday, January 14, 2018

“Tuhan Penolong yang setia.” (Mazmur 121:1-8)

“Tuhan Penolong yang setia.” (Mazmur 121:1-8)
Mazmur ini diawali dengan pertanyaan, “Dari manakah akan datang pertolonganku?” Timbul sebagai ungkapan keresahan hati pemazmur setelah melayangkan matanya ke gunung-gunung. Di pegunungan di sebelah Timur dan Selatan Yerusalem terdapat wilayah yang sunyi di mana binatang buas dan penyamun menantikan mangsanya. Di gunung-gunungpun terdapat pohon keramat dan mezbah untuk dewa-dewa kesuburan. (bnd. Hos. 4:13; Yer. 3:6; 17:2; Yeh. 6:13) Baal dan Astarte bertuan di situ dan belum pasti bahwa pemuja TUHAN bisa melewati wilayah itu dengan selamat. Dalam bahaya yang timbul itu dari manakah datang pertolongan? Jawaban yang diberikan dalam bentuk pengakuan percaya: “Pertolonganku ialah dari TUHAN.” Inilah pengalaman dan pengakuan yang menguatkan. Orang yang bertanya tadi adalah yang datang berziarah ke Yerusalem untuk beribadah kepada TUHAN. Sekalipun dia telah taat beribadah ternyata tetap saja ada kemungkinan dia menghadapi marabahaya dalam perjalanannya pulang. Di sinilah imam meyakinkannya bahwa TUHANlah yang akan menolongnya. Sang Penolong itu adalah “Yang menjadikan langit dan bumi.” Hal ini berarti TUHAN sanggup menolong di mana saja. Tidak ada wilayah yang berada di luar pemerintahanNya. Pertolongan itu nyata dalam ungkapan “Ia takkan membiarkan kakimu goyah.” Artinya TUHAN akan membangkitkan kekuatan di dalam hatinya sehingga ia tidak gentar. Selain itu tidak ada waktu yang terdapat di luar kewaspadaanNya. Kalau dewa-dewa kesuburan terlelap di musim rontok dan tidur di musim dingin (bila daun-daunan gugur dan sesuatupun tidak bertumbuh), tapi tidak demikian halnya dengan TUHAN. Ia senantiasa menjaga; seperti seorang gembala Dia menjaga umatNya, (Mzm. 23; 80:2; 95:7), mengingat dan memperhatikan umatNya agar mereka hidup. (bnd. Kej. 28:15; Ul. 28:6) Alam semesta ini adalah ciptaanNya dan karena itu tunduk di bawah kuasaNya. Maka apabila ada penyakit yang dapat ditimbulkan oleh matahari di siang hari dan bulan pada malam hari hal itu tidak akan menimpa umatNya. Matahari dan bulan itu akan menjadi berkat yang bermanfaat bagi umatNya. Di atas semuanya itu hal terpenting adalah TUHAN akan menjaga nyawa/hidup umatNya. Sebagai umat Tuhan kita adalah orang-orang yang sedang menghadapi perjalanan. Sebagaimana dalam nats ini gunung-gunung menunjuk kepada tantangan, kesulitan dan marabahaya, maka demikian juga di hadapan kita saat ini terdapat gunung-gunung kita. Nats ini menguatkan kita bahwa TUHANlah Penolong yang setia. Namun adakah Iman di dalam diri kita? Yesus Kristus pernah berkata, “….sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Mat. 17:20) Amin.

No comments:

Post a Comment