“Tuhan
Penolong yang setia.” (Mazmur 121:1-8)
Mazmur ini diawali dengan pertanyaan, “Dari
manakah akan datang pertolonganku?” Timbul sebagai ungkapan keresahan hati
pemazmur setelah melayangkan matanya ke gunung-gunung. Di pegunungan di sebelah
Timur dan Selatan Yerusalem terdapat wilayah yang sunyi di mana binatang buas
dan penyamun menantikan mangsanya. Di gunung-gunungpun terdapat pohon keramat
dan mezbah untuk dewa-dewa kesuburan. (bnd. Hos. 4:13; Yer. 3:6; 17:2; Yeh.
6:13) Baal dan Astarte bertuan di situ dan belum pasti bahwa pemuja TUHAN bisa
melewati wilayah itu dengan selamat. Dalam bahaya yang timbul itu dari manakah
datang pertolongan? Jawaban yang diberikan dalam bentuk pengakuan percaya:
“Pertolonganku ialah dari TUHAN.” Inilah pengalaman dan pengakuan yang
menguatkan. Orang yang bertanya tadi adalah yang datang berziarah ke Yerusalem
untuk beribadah kepada TUHAN. Sekalipun dia telah taat beribadah ternyata tetap
saja ada kemungkinan dia menghadapi marabahaya dalam perjalanannya pulang. Di
sinilah imam meyakinkannya bahwa TUHANlah yang akan menolongnya. Sang Penolong
itu adalah “Yang menjadikan langit dan bumi.” Hal ini berarti TUHAN sanggup
menolong di mana saja. Tidak ada wilayah yang berada di luar pemerintahanNya.
Pertolongan itu nyata dalam ungkapan “Ia takkan membiarkan kakimu goyah.” Artinya
TUHAN akan membangkitkan kekuatan di dalam hatinya sehingga ia tidak gentar.
Selain itu tidak ada waktu yang terdapat di luar kewaspadaanNya. Kalau
dewa-dewa kesuburan terlelap di musim rontok dan tidur di musim dingin (bila daun-daunan gugur dan sesuatupun tidak
bertumbuh), tapi tidak demikian halnya dengan TUHAN. Ia senantiasa menjaga;
seperti seorang gembala Dia menjaga umatNya, (Mzm. 23; 80:2; 95:7), mengingat
dan memperhatikan umatNya agar mereka hidup. (bnd. Kej. 28:15; Ul. 28:6) Alam
semesta ini adalah ciptaanNya dan karena itu tunduk di bawah kuasaNya. Maka
apabila ada penyakit yang dapat ditimbulkan oleh matahari di siang hari dan bulan
pada malam hari hal itu tidak akan menimpa umatNya. Matahari dan bulan itu akan
menjadi berkat yang bermanfaat bagi umatNya. Di atas semuanya itu hal
terpenting adalah TUHAN akan menjaga nyawa/hidup umatNya. Sebagai umat Tuhan
kita adalah orang-orang yang sedang menghadapi perjalanan. Sebagaimana dalam
nats ini gunung-gunung menunjuk kepada tantangan, kesulitan dan marabahaya,
maka demikian juga di hadapan kita saat ini terdapat gunung-gunung kita. Nats ini
menguatkan kita bahwa TUHANlah Penolong yang setia. Namun adakah Iman di dalam
diri kita? Yesus Kristus pernah berkata, “….sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji
sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke
sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
(Mat. 17:20) Amin.
No comments:
Post a Comment