Sunday, January 14, 2018

“Roh Kudus memulihkan umatNya.” (Kisah Para Rasul 2:1-21)

“Roh Kudus memulihkan umatNya.” (Kisah Para Rasul 2:1-21)
             Peristiwa turunnya Roh Kudus menandai periode baru akan karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus. Ketidakhadiran Yesus secara fisik bukan berarti membuat pengajaran dan pengaruhNya menjadi berakhir di tengah-tengah dunia ini. Sekalipun tak terlihat secara kasat mata tetapi kuasaNya masih tetap bekerja nyata dan ajaranNya terus tersebar olah Roh Kudus melalui murid-murid dan orang-orang yang percaya kepadaNya. Peristiwa ini juga sekaligus menandai periode penting bagi kehidupan murid-muridNya. Dengan turunnya Roh Kudus maka apa yang dijanjikan oleh Yesus saat bersama mereka kini digenapi. (lih. Yoh. 14:16,26; Kisah 1:8) Kini mereka memiliki persekutuan yang lebih dalam dengan Yesus, sebab RohNya tinggal di dalam diri mereka. Melalui Roh Kudus Yesus selalu menyertai dan menolong mereka di mana dan ke manapun mereka pergi. Mereka tidak hanya menyaksikan kuasa Yesus bekerja tetapi kuasa itu ada di dalam diri mereka sendiri.
             Hal itulah yang nyata dalam peristiwa ini. Begitu melihat apa yang terjadi orang-orang Yahudi yang saleh yang berdiam di Yerusalem menjadi bingung. Bagaimana mungkin mereka yang berkumpul itu dapat berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain; orang Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia, Kirene. Bahkan dalam bahasa orang Kreta dan Arab. Orang-orang Yahudi itu bertambah heran dan tercengang karena mereka yang berkata-kata itu adalah orang-orang Galilea. Dengan kata lain mereka bukanlah orang-orang terpelajar dalam hal agama. Mereka hanya orang-orang biasa; tidak seperti kaum Farisi, para Imam dan ahli-ahli Taurat, yang lajim dihormati sebagai ahli-ahli agama Yahudi. Belum pernah ada peristiwa seperti itu sebelumnya. Hal ini membuat mereka tercengang-cengang dan termangu-mangu. Betapapun kerasnya mereka berusaha untuk memahami yang terjadi namun tetap saja mereka tidak dapat mengerti. Malah karena kebuntuan berpikir ada yang menyindir bahwa mereka mabuk oleh anggur manis. (ay.13)

             Hal ini menunjukkan betapa bodohnya orang-orang Yahudi yang saleh itu di hadapan Allah. Status terhormat mereka tidak cukup membuat mereka dapat memahami pekerjaan Allah di dalam RohNya. Sebaliknya orang-orang Galilea yang mereka pandang sebelah mata itu, kepada merekalah Allah berkenan mencurahkan RohNya. Orang-orang Galilea itu memang hanyalah orang-orang biasa tetapi mereka menjadi luar biasa karena Roh Kudus yang dicurahkan atas mereka. Allah tidak membutuhkan orang-orang luar biasa untuk melakukan perkara yang besar melainkan orang-orang biasa yang memberi dirinya dikuasai oleh Roh Kudus. Oleh Roh Kudus kini mereka menjadi berbeda, khususnya murid-murid Yesus. Roh Kudus telah membaharui mereka. Perhatikanlah perubahan yang terjadi pada Petrus; dia yang menyangkal Yesus karena takut, kini dengan suara nyaring berbicara kepada orang-orang Yahudi itu. Dengan berani ia menjelaskan yang terjadi sesuai dengan Kitab Suci. Sungguh Roh Kudus telah memulihkan umatNya. Mereka dapat melakukan melebihi kapasitas mereka. Kita percaya hal yang sama dapat terjadi pada diri kita. Kita mungkin hanya orang-orang biasa, tapi dengan iman, Roh Kudus akan membuat kita menjadi orang-orang yang luar biasa. Amin.

No comments:

Post a Comment