“Roh Kudus memulihkan umatNya.” (Kisah Para Rasul 2:1-21)
Peristiwa turunnya Roh Kudus menandai periode baru akan
karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus. Ketidakhadiran Yesus secara fisik
bukan berarti membuat pengajaran dan pengaruhNya menjadi berakhir di
tengah-tengah dunia ini. Sekalipun tak terlihat secara kasat mata tetapi
kuasaNya masih tetap bekerja nyata dan ajaranNya terus tersebar olah Roh Kudus
melalui murid-murid dan orang-orang yang percaya kepadaNya. Peristiwa ini juga
sekaligus menandai periode penting bagi kehidupan murid-muridNya. Dengan
turunnya Roh Kudus maka apa yang dijanjikan oleh Yesus saat bersama mereka kini
digenapi. (lih. Yoh. 14:16,26; Kisah 1:8) Kini mereka memiliki persekutuan yang
lebih dalam dengan Yesus, sebab RohNya tinggal di dalam diri mereka. Melalui
Roh Kudus Yesus selalu menyertai dan menolong mereka di mana dan ke manapun
mereka pergi. Mereka tidak hanya menyaksikan kuasa Yesus bekerja tetapi kuasa
itu ada di dalam diri mereka sendiri.
Hal itulah yang nyata dalam peristiwa ini. Begitu
melihat apa yang terjadi orang-orang Yahudi yang saleh yang berdiam di
Yerusalem menjadi bingung. Bagaimana mungkin mereka yang berkumpul itu dapat
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain; orang Partia, Media, Elam, Mesopotamia,
Yudea, Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah
Libia, Kirene. Bahkan dalam bahasa orang Kreta dan Arab. Orang-orang Yahudi itu
bertambah heran dan tercengang karena mereka yang berkata-kata itu adalah
orang-orang Galilea. Dengan kata lain mereka bukanlah orang-orang terpelajar
dalam hal agama. Mereka hanya orang-orang biasa; tidak seperti kaum Farisi,
para Imam dan ahli-ahli Taurat, yang lajim dihormati sebagai ahli-ahli agama
Yahudi. Belum pernah ada peristiwa seperti itu sebelumnya. Hal ini membuat
mereka tercengang-cengang dan termangu-mangu. Betapapun kerasnya mereka
berusaha untuk memahami yang terjadi namun tetap saja mereka tidak dapat
mengerti. Malah karena kebuntuan berpikir ada yang menyindir bahwa mereka mabuk
oleh anggur manis. (ay.13)
Hal ini menunjukkan betapa bodohnya orang-orang Yahudi
yang saleh itu di hadapan Allah. Status terhormat mereka tidak cukup membuat
mereka dapat memahami pekerjaan Allah di dalam RohNya. Sebaliknya orang-orang
Galilea yang mereka pandang sebelah mata itu, kepada merekalah Allah berkenan
mencurahkan RohNya. Orang-orang Galilea itu memang hanyalah orang-orang biasa
tetapi mereka menjadi luar biasa karena Roh Kudus yang dicurahkan atas mereka.
Allah tidak membutuhkan orang-orang luar biasa untuk melakukan perkara yang
besar melainkan orang-orang biasa yang memberi dirinya dikuasai oleh Roh Kudus.
Oleh Roh Kudus kini mereka menjadi berbeda, khususnya murid-murid Yesus. Roh
Kudus telah membaharui mereka. Perhatikanlah perubahan yang terjadi pada
Petrus; dia yang menyangkal Yesus karena takut, kini dengan suara nyaring
berbicara kepada orang-orang Yahudi itu. Dengan berani ia menjelaskan yang
terjadi sesuai dengan Kitab Suci. Sungguh Roh Kudus telah memulihkan umatNya.
Mereka dapat melakukan melebihi kapasitas mereka. Kita percaya hal yang sama
dapat terjadi pada diri kita. Kita mungkin hanya orang-orang biasa, tapi dengan
iman, Roh Kudus akan membuat kita menjadi orang-orang yang luar biasa. Amin.
No comments:
Post a Comment