Tuesday, December 4, 2012

Saat di Mabuk cinta dan Tidak

Pacar saya sering selingkuh.
Apakah setelah menikah nanti, dia bisa setia?

Pacaran adalah masa yang paling maksimal bagi apa pun.

Seperti, maksimal mabuknya,
maksimal kangennya, maksimal memujanya,
maksimal janji setianya.

Dalam mabuk cinta,
tidak mungkin bagi siapa pun untuk membagi hati.

Jika dalam masa itu, seseorang sudah tidak setia,
hmm … apalagi nanti saat sudah tidak mabuk cinta.
 
 
Mario Teguh

Tuesday, October 23, 2012

Perubahan adalah Pertumbuhan

"Bukan yang paling kuat yang bisa
bertahan hidup, bukan juga yang
paling pintar. Yang paling bisa
bertahan hidup adalah yang paling
bisa beradaptasi dengan perubahan." -
Charles Darwin



Untuk bertumbuh, Anda perlu melakukan
perubahan. Suatu perubahan selalu
menuntut pengorbanan Anda. Baik itu
keuangan, waktu, energi atau
kreativitas. Kenyataannya, perubahan
tanpa pengorbanan bukanlah perubahan
yang sebenarnya!

Sebagian orang ada yang menganggap
Perubahan adalah Pertumbuhan,
sebagian lagi ada yang beranggapan
perubahan adalah penderitaan.

Jika Anda memandang perubahan itu
sebagai pertumbuhan, apapun itu
pengorbanannya walaupun membuat Anda
lebih sedikit menderita, ingat saja
pada hasil akhirnya.

Seekor ulat harus berjuang dalam
kepompong sebelum menjadi kupu-kupu
cantik. Sebuah mutiara pun dihasilkan
dari pasir yang masuk ke dalam tubuh
kerang yang halus. Untuk menghasilkan
mutiara cantik yang berharga ini,
sebuah kerang harus menahan sakit
yang luar biasa.

Jika Anda ingin merombak keadaan yang
telah mapan, pakar manajemen Tom
Peters memberikan nasihatnya, "Jangan
guncang perahunya. Tenggelamkan dan
mulailah bangun yang baru."

Kadang-kadang Anda harus keluar dari
zona aman dan memusnahkan yang lama
untuk mendapatkan sesuatu yang baru
dan lebih baik.


Jangan biarkan Anda lumpuh oleh
ide-ide perubahan. Beradaptasilah.
Lihatlah sebagai peluang yang lebih
menguntungkan.


Wednesday, September 5, 2012

Antara Ortodoksi dan Ortopraksi

05/09/2012

Mungkin adalah sesuatu yang tidak terhindarkan bahwa di sepanjang hidup, kita akan selalu berada di dalam ketegangan antara ortodoksi dan ortopraksis, antara teori dan praktik, antara mempercayai dan menaati, antara mendengarkan dan melakukan, antara mengetahui dan melakukan, antara ingin melakukan dan tidak melakukan.

Dan mungkin karena natur kita sebagai manusia, kita selalu punya kecenderungan untuk menjadi ekstrim. Dan biasanya bukannya malah berusaha menyeimbangkan malah memilih untuk berada di salah satu ujungnya. Tidak heran kadang-kadang kita mendengar orang berkata, “sekarang yang penting itu perbuatan nyata, bukan teori-teori yang bikin kepala kita jadi besar,” atau “yang penting itu pengalaman bukan doktrin.” Sebaliknya “yang penting doktrin (lalu memberi penekanan kepada pengajaran yang solid tapi lupa memberikan kesaksian hidup kepada orang lain).”
Karena kecenderungan-kecenderungan itu, kita sering mendengar orang berkomentar “teori aja, dimana buktinya?,” “dia sih pintar dan tahu banyak hal, tapi perbuatannya tidak menunjukkan satupun dari apa yang ia ketahui itu.” Saya pernah labeling orang yang saya kenal dengan memberi gelar “Mr/Mrs teori” karena saya melihat bahwa memang demikian dia adanya. Believe me, sampai detik ini saya menyesal pernah berpikir seperti itu, karena sesungguhnya kita tidak pernah tahu pergumulan yang terdalam dari setiap orang.

Memang kadang-kadang kita melihat bahwa ortodoksi dan ortopraksis tampaknya terlihat seperti dua hal yang terpisah. Di dalam Khotbah di bukit, Tuhan Yesus pernah memberi pengakuan adanya perbedaan ini, dimana Ia berkata tentang mereka yang mendengar dan memahami arti dari perkataan itu tetapi tidak melakukannya (Mat 7:24-27). Pertanyaannya adalah mengapa kita tidak selalu mengalami hubungan yang erat diantara dua hal tersebut? Kita tidak selalu melakukan apa yang kita katakan dan ketahui sebagai hal yang benar, atau menaati apa yang kita katakan kita percayai. Tetapi bagaimana mungkin hal mengetahui terlihat sebagai satu perkara dan hal melakukan merupakan perkara yang lain? Dan bagaimana mungkin juga keduanya merupakan hal yang sama? Dapatkah anda mengerti arti dari pertanyaan-pertanyaan ini?

Sampai pada titik ini sebenarnya kalau diperhatikan, masalah ini bersifat intelektual sekaligus juga masalah praktis. (yang sekaligus juga masalah yang menciptakan dua blok gereja yang hanya menekankan satu diantaranya, sehingga muncullah kubu yang disebut liberal karena penekanan rasio dan akademis dan muncul kubu kharismatik yang menekankan pengalaman dan emosi tanpa pengajaran).

Menariknya, di bagian yang lain yaitu di Yohanes, Tuhan Yesus melihat bahwa kepercayaan dan ketaatan merupakan satu kesatuan. Dietrich Bonhoeffer pernah mengatakan, “hanya orang percaya yang taat, dan hanya orang yang taat yang percaya.” Steven Garber juga mengatakan hal yang sama, “Mengetahui dan melakukan, mendengar dan menaati merupakan satu kesatuan bagi mereka yang memiliki keyakinan iman Kristen yang sunguh-sungguh dan mendalam.”

Tetapi mengapa kita seringkali tidak mengalami persamaaan antara kepercayaaan dan perbuatan? Mengapa sering mengatakan bahwa kita mempercayai apa yang tidak kita wujudkan dengan kehidupan kita? Mungkinkah sebenarnya dua hal ini menyatu? Memikirkan hal ini kadang-kadang membuat kita frustasi, karena merasa kadang-kadang perbedaan itu terlalu besar. Mungkin itulah mengapa Soren Kiergegaard mengatakan, “begitu sulit untuk mempercayai, karena begitu sulit untuk menaati.” Dan kita harus bersyukur karena sebenarnya kita tidak sendiri. Paulus pernah berkata, “Apa yang saya ingin lakukan tidak saya lakukan. Sebaliknya, apa yang saya benci justru saya lakukan.” Apa yang dia katakan ini adalah suatu pergumulan eksistensial yang dalam di dalam jiwanya dan bukankah ini adalah pergumulan semua orang yang ingin hidup berkenan kepada Tuhan?

James Sire pernah mengusulkan bahwa di dalam kondisi yang seperti ini, ada dua hal yang kita bisa lakukan: kita harus mengarahkan akal budi kita kepada perkara-perkara yang baik_yang benar, mulia, adil, suci, manis, dapat dikagumi, baik dan patut dipuji ( Fil 4:8 )
Kedua kita harus mematikan natur berdosa kita, mematikan semua praktik yang berdosa, dan ini harus dilakukan setiap hari dengan melakukan disiplin-disiplin rohani seperti membaca Alkitab, berdoa, beribadah,berpuasa, menerima Perjamuan Kudus, meditasi dan melayani. Disiplin-disiplin ini merupakan aktivitas, tetapi bukan demi aktivitas itu sendiri, akan tetapi sebagai sarana yang dipakai Allah untuk membentuk ulang diri kita. Karena itu mari setiap hari berdoa seperti Pemazmur “Bulatkanlah hatiku untuk takut akan namaMu.” (86:11).

(hal-hal yang lebih detail tentang ini bisa dilihat di dalam buku James Sire “Habits of the Mind_sudah diterjemahkan Momentum, dan “Segala Kebenaran adalah Kebenaran Allah.”)

Monday, August 6, 2012

Sikap Wanita yang Sering Merusak Hubungan Cinta


Sebuah hubungan yang dijalin dengan jujur maka akan menghasilkan hubungan yang jujur pula, bagi pria yang sudah menikah pastinya akan menyiapkan mental sebelum menikah, begitu pula cewek selalu mancari tipe pria ideal untuk dijadikan pasangan hidup, tetapi jalan hidup manusia siapa yang bisa menebak, kadang sebuah hubungan bisa rusak karena adanya orang ketiga, di sini kami akan melakukan pembahasan tentag beberapa sikap cewek yang bisa merusak hubungan cinta, silahkan simak di bawah ini :

Si mata-mata
Biasanya sikap ini muncul dari sifat selalu ingin tahu dan tidak percaya pada pasangan. Memeriksa ponsel pasangan yang tergeletak, membuka akun media sosialnya, memeriksa email, sampai menguntitnya dari jauh saat ia pergi dengan temannya. Percayalah, sifat ini sangat menganggu dan bisa membuat pasangan Anda frustrasi.
Ia selalu merasa tidak dipercaya dan Anda pun selalu merasa ia menyimpan rahasia. Hasilnya selalu timbul rasa curiga yang berakhir pada konflik dan pertengkaran. Anda sendiri tentu juga tak suka jika ponsel Anda diperiksa secara diam-diam.
Sifat seperti ini tak ada gunanya dipelihara. Mungkin Anda sudah bosan mendengar kalau hubungan yang baik dimulai dari kepercayaan dan komunikasi yang baik. Tapi memang itulah kenyataannya. Tidakkah Anda lelah selalu curiga dan selalu merasa tidak aman dengan hubungan Anda?
Minta pasangan Anda untuk bersikap terbuka, mengenalkan Anda dengan lingkungan temannya, dan selalu membiasakan diri untuk bertukar cerita. Mungkin selama ini pasangan Anda ingin bersikap terbuka tapi justru takut melakukan hal tersebut karena akan membuat Anda marah atau curiga. Jadi apakah Anda ingin menjadi pribadi yang percaya pada pasangan atau lebih memilih pasangan menyembunyikan detail kecil kehidupannya demi menghindari konflik?

Ratu drama
Ratu drama masa kini senang mengumbar pasang-surut hubungan cintanya di media sosial. Bertengkar, mesra, curiga, marah, tak sulit untuk mengetahui emosinya lewat status BlackBerry Messenger, Twitter, atau Facebook. Teman jejaring sosial Anda seakan ikut menonton sinetron kehidupan Anda sehari-hari. Pasangan pun risih karena dapur hubungan terbuka ke mana-mana.
Mungkin Anda wanita yang perlu meluapkan emosi atau perasaan Anda ke suatu hal. Tapi bukan berarti semua orang harus mengetahuinya. Karena itu, usahakan selalu menuntaskan konflik dengan pasangan saat bertengkar. Tak perlu lari dari masalah atau menyisakan pertengkaran dengan mengunci mulut. Pasangan Anda bukan pembaca pikiran.
Dengan menyebar masalah pribadi Anda ke tempat umum bukan hanya pasangan Anda yang akan dinilai oleh banyak orang, tapi juga Anda sendiri. Lakukan sesuatu yang bermanfaat jika ingin meluapkan emosi atau menenangkan diri. Pergi berolahraga, relaksasi di salon, atau mengerjakan hobi bisa jadi pelarian yang baik jika akan menenangkan diri. Lagipula menumpahkan emosi dan rahasia hubungan Anda di media sosial tak akan membawa manfaat dan solusi apa-apa kecuali cap “drama queen” pada diri Anda.

‘Keibuan’
Bersikap keibuan yang penuh kasih sayang dan penyayang tentu menyenangkan. Tapi jika Anda berubah menjadi ibunya tentu membuat pasangan Anda risih. Terlalu mengatur, cerewet tentang hal-hal kecil, dan berhenti menjadi kekasih yang menyenangkan.
Sikap ini muncul dari sifat ingin melindungi dan membuat kekasih Anda lebih baik. Namun hasilnya membuat pasangan Anda merasa terkekang dan frustrasi. Masing-masing pribadi mempunyai caranya masing-masing untuk merasa nyaman. Anda memilih dia dengan mengetahui beberapa kondisi yang sudah diketahui. Memulai hubungan dengan obsesi ingin mengubahnya menjadi orang yang lebih baik bisa jadi malah tak akan sesuai harapan. Anda juga bukan pribadi yang sempurna.
Lakukan motivasi-motivasi tidak langsung seperti memberi contoh untuk memicu perilaku yang baik. Perasaan dipaksa untuk berubah malah menimbulkan sifat memberontak dalam diri kekasih. Hasilnya, Anda berdua sama-sama tidak bahagia. Jika memang Anda menginginkan perubahan drastis dari kekasih seperti memotong rambut panjangnya, membuatnya berhenti dari klub motor, atau hal-hal sejenis, sebaiknya hal tersebut sudah dikomunikasikan sebelum Anda memulai komitmen.
Ketahui pandangannya dan temukan apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang prinsip atau bisa diubah. Misi utama Anda memulai hubungan bukannya menjadi agen make-over tapi menjadi pasangan yang saling percaya dan mendukung.

Tukang hitung
Membandingkan sana-sini atau menghitung-hitung kebaikan dengan kekasih juga merupakan sifat yang menganggu. Sikap hitung-hitungan dimulai dari sifat yang selalu ingin menuntut lebih. Anda sering mempersoalkan berapa kali dia membatalkan janji demi keluarganya padahal Anda juga sering berkorban waktu untuk si dia. “Kamu sudah tiga kali membatalkan janji, sedangkan aku lebih sering mengorbankan waktu untuk kamu.”
Tak ada gunanya menghitung-hitung kebaikan yang Anda lakukan vs kebaikan yang dia lakukan. Hubungan seharusnya didasari dengan sikap tanpa selalu menuntut balas budi. Memelihara sikap ini akan membuat Anda menjadi wanita yang senang menuntut. Sikap hobi menuntut tersebut sangat tidak disukai oleh pria. Tak perlu melakukan pengorbanan atau usaha lebih untuk si dia jika di dalam hati Anda mengharapkan imbalan yang sama. Lakukanlah hal yang baik pada pasangan dengan niat yang tulus.
Membanding-bandingkan hubungan dengan pasangan lain juga merupakan sikap yang merusak. Setiap hubungan tentu berbeda satu sama lain. Sikap ini muncul karena sifat tidak mau kalah atau senang bersaing yang ada dalam diri Anda. Jika teman Anda dan pasangannya melakukan hal A, Anda dan kekasih harus minimal melakukan hal yang sama atau lebih baik.
Jika pasangan sahabat Anda membelikan bunga, Anda berharap kekasih Anda juga akan melakukannya walau ia bukan tipe romantis. Hubungan ini akan sangat melelahkan dan dipenuhi ketidakpuasan. Fokuslah pada hal-hal tersebut membuat Anda melupakan hal-hal unik yang merupakan nilai lebih dari hubungan Anda. Tak ada individu yang serupa, karena itu tak ada gunanya menyamakan hubungan Anda dengan orang lain. Sebaiknya, fokuslah untuk membuat hubungan Anda sendiri lebih menyenangkan tanpa sibuk tengok kanan-kiri terhadap hubungan orang lain.

Thursday, July 12, 2012

Doa Bapa Kami (Syukur Dalam Doa)

Bapa kami yang ada di sorga,

dikuduskanlah nama-Mu,

datanglah Kerajaan-Mu,

jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam sorga

Berikanlah kami pada hari ini

makanan kami yang secukupnya

dan ampunilah akan kesalahan kami,

seperti kami juga mengampuni

orang yang bersalah kepada kami;

dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan

tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa

dan kemuliaan sampai selama-lamanya.

Amin

Thursday, June 21, 2012

Teori Konflik
Asumsi untuk mengatasi masalah sosial:
  • Setiap masyarakat tunduk pada proses perubahan (karena bukan statis, tapi dinamis)
  • Disensus dan konflik terdapat di mana-mana.
  • Setiap unsur masyarakat memberikan sumbangan pada desintegrasi dan perubahan masyarakat.
  • Setiap masyarakat didasarkan pada paksaan beberapa orang anggota terhadap anggota lain.
Tokoh:
  1. Karl Marx (Historical Materialism, matter-mind)
Sering disebut Teori Perjuangan Kelas, terjadi karena material base (faktor materi) bukan faktor idealita. Dikarenakan kebutuhan utama masyarakat adalah materi.
Terbagi dua kelas (pertentangan kepentingan ekonomi)
a. Borjuis: tidak mau kehilangan harta.
b. Proletar/buruh: tidak mau terus hidup susah.
 Konfliknya tuan tanah-penggarap.
2. Max Weber.
3. Coser (Sosiolog yang relatif agak baru).
4. Dahrendorf (Sosiolog yang lebih baru lagi): konflik merupakan sumber terjadinya perubahan sosial.
3. Teori Pertukaran
Dimasukkan ke dalam mikrososiologi. Sementara dua teori sebelumnya (fungsionalisme dan konflik) masuk ke makrososiologi.
Berangkat dari asumsi tertentu:
1. Manusia selalu berusaha mencari keuntungan dalam transaksi sosialnya dengan oranglain.
2. Dalam melakukan transaksi sosial, manusia melakukan perhitungan untung rugi.
3. Manusia cenderung menyadari adanya berbagai alternatif yang tersedia baginya.
4. Manusia punya kecenderungan bersaing satu dengan yang lain.
5. Hubungan pertukaran secara umum antar individu berlangsung dalam hampir semua konteks sosial.
6. Individu pun mempertukarkan berbagai komoditas tidak berwujud, seperti perasaan dan jasa (curhat).
Tokoh:
1. Malinowski
2. Levi Strauss
3. Peter Blau
4. Homans: seseorang akan makin cenderung melakukan tindakan manakala tindakan tersebut makin disertai imbalan.
4. Teori Interaksionalisme Simbolik (masuk lingkup mikrososiologi)
Berangkat dari asumsi tertentu:
1. Manusia merupakan makhluk yang mampu menciptakan dan menggunakan simbol.
2. Manusia memakai simbol untuk berkomunikasi tidak hanya kata-kata/ucapan, tapi juga bahasa tubuh.
3. Manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran (role taking) apabila tahu tentang orang tersebut.
4. Manusia tercipta, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan manusia untuk berpikir, mendefinisikan, melakukan keuangan, dan untuk melakukan evaluasi.

Saturday, February 25, 2012

Karakteristik berdasarkan type darah

Type A – Tenang serius kerja keras, tidak emosional.
Type B – Penuh rasa ingin tahu, menyenangkan, riang, susah ditebak.
Type O – Karismatik, baik hati, suka berkuasa.
Type AB – Penuh hati-hati, ketat dan sentimen.

Termasuk yang manakah Saudara?????

Wednesday, February 22, 2012

Aku tahu, jiwaku kerdil tak sebanding


Rahasianya kucari selalu,
 disela sinar matahari dan rembulan, 
Menghitung bintang-bintang, 
Menunggu ufuk Timur memerah,
hingga barat gelap gulita, 
(aku tahu, jiwaku kerdil tak sebanding)

Matahari senja di selat Sunda menggelinjir masuk ke cakrawala.T
ak ada seorangpun yang menyaksikan perubahan alam itu, 
Karena langit diselimuti jubah hitam para iblis dari neraka. 
Angin berhembus kencang. ombak berdebur keras.
Dan angin menebarkan penyakit. 
Semua hanya terdiam diri atau bahkan ada yang tidak peduli sama sekali dengan pergantian waktu itu. 
Tak ada bedanya. 
Dari Sore ke malam, dari terang ke gelap. 
Toh, Nasib tidak ditentukan oleh sebuah senja!! 
Tetapi Oleh Perjuangan dan Doa.
 Itupun jika Allah berkehendak.
 Kalau tidak, berarti itu takdir namanya!! 


Mario Butar 24/02/2012

Monday, February 20, 2012

Ketika semua meninggalkan kita.
Belajarlah memandang apapun yang terjadi dalam hidup kita dengan mata iman dan impian,..
maka ditengah keterbatasan, hambatan, dan persoalan kita tetap melihat PENGHARAPAN.

Sunday, February 19, 2012

sepenggal puisi WS Rendra

Di bawah matahari ini kita bertanya : ada yang menangis,
ada yang mendera ada yang habis,
ada yang mengikis,
dan maksud baik kita, berdiri di pihak yang mana??
Tentu, kita bertanya : "lantas maksud baik saudara untuk siapa ?"

Thursday, February 16, 2012

Filsafat Kereta Api

Filsafat Kereta Api. Jalan hidup manusia itu seperti kereta api. Ibaratnya kepala kereta atau lokomotif harus benar, bagus dan sehat dulu. Nantinya gerbong rangkaian kereta akan tinggal mengikuti. Jiwa harus seimbang, setelah itu kesehatan, pola hidup, kesenangan dan lainnya akan mengikuti persis seperti gerbong kereta. by Mario Butar

Tuesday, February 14, 2012

coret 1

ingatlah, keadaan yang kita miliki sekarang tidak mencerminkan apa yang akan terjadi di masa depan. Pisau tidak akan menjadi senjata mematikan jika dipegang oleh seorang perampok.. Bahkan gelas pun menjadi barang yang berbahaya jika dilemparkan.