Friday, January 13, 2017

“Menjadi terang bagi bangsa-bangsa.” (Yesaya 49:1-7)

“Menjadi terang bagi bangsa-bangsa.” (Yesaya 49:1-7)

Dalam Minggu II Ephipanias ini Allah menyatakan diriNya sebagai Allah yang sanggup melakukan perkara yang besar melebihi kekuatan dan pikiran manusia. HambaNya berpikir bahwa jerih payahnya telah menjadi sia-sia. Pelayanannya tidak menghasilkan apa-apa malah sepertinya manusia makin jauh dari TUHAN. Namun itu pikiran manusia, bagi Allah tidaklah demikian. Semua itu diberkati oleh Allah dan pasti akan menghasilkan buah. (ay.4) Bahkan Allah memiliki rencana yang jauh lebih besar untuk dikerjakan melalui dirinya. Allah akan membuatnya menjadi terang bagi bangsa-bangsa. (ay.6) Sementara hamba itu berpikir bahwa membimbing satu bangsa di jalan TUHAN sudah merupakan pekerjaan yang amat besar, justru bagi Allah itu masih terlalu kecil. Allah tidak hanya membuatnya menjadi terang bagi orang Israel saja melainkan untuk bangsa-bangsa. Dia akan menjadi terang yang menuntun banyak bangsa datang kepada Allah dan beroleh keselamatan. Inilah Allah yang dinyatakan kepada kita saat ini. Nats ini kiranya dapat menyegarkan kembali kekuatan kita untuk lebih optimis dan dinamis menjalani kehidupan kita tahun 2017 ini. Buanglah sikap pesimistis dan apatis karena hal itu tidak pantas bagi umat Allah. Selain itu janganlah cepat berpuas diri atas pencapaian yang sudah diraih, lalu menganggap sudah tiba pada puncak tertinggi. Umat Allah tidak boleh hidup dalam sikap status quo atau tinggal dalam zona amannya sendiri. Cara berpikir dan sikap hidup seperti inilah yang hendak dibongkar oleh Firman Tuhan hari ini. Manusia berpikir, “ini sudah terlalu besar,’ tapi Allah berkata, “itu masih terlalu kecil.” Allah kita sangat Besar maka rencanakan, harapkan, pikirkan dan lakukanlah juga yang Besar. Tapi ingat, jangan lakukan dengan mengandalkan kekuatanmu sendiri, tapi serahkanlah hidupmu sepenuhnya di tangan Allah. Lakukan itu dengan doa setiap hari. Kita adalah orang-orang biasa tetapi ketika berada di tangan Allah kita akan menjadi seperti; pedang yang tajam atau panah yang runcing. Kita akan menjadi orang-orang yang luar biasa ketika menyerahkan hidup kita dipakai oleh Allah. Hal itu telah dialami oleh Petrus; dari penjala ikan telah dipakai Tuhan menjadi penjala manusia. Paulus; dari penganiaya telah menjadi pembangun jemaat. Hal yang sama dapat terjadi pada kita. Berilah dirimu dipakai oleh Tuhan, maka engkau akan melihat betapa besarnya Allah kita. Amin

No comments:

Post a Comment