Friday, January 13, 2017

“Jangan takut, Akulah perisaimu.” (Kejadian 15 : 1–6)

“Jangan takut, Akulah perisaimu.” (Kejadian 15 : 1–6)

Gelisah, galau, khawatir bahkan takut adalah manusiawi. Artinya; tidak ada manusia yang tidak pernah mengalaminya. Hal ini menyadarkan kita akan kemanusiaan kita. Dengan memiliki rasa takut itu tandanya kita adalah manusia. Itu sebabnya kita membutuhkan Pribadi yang sempurna untuk menolong kita menghadapi hal-hal yang dapat membuat kita takut. Kita membutuhkan Allah. Demikianlah Abraham; hatinya diteguhkan kembali oleh Allah dari rasa takutnya. Abraham takut mana kala ia meninggal tanpa memiliki anak sebagai pewarisnya. Hal ini sangat mengganggu pikiran Abraham terlebih ia sudah sangat tua, begitu juga isterinya. Dapat dibayangkan betapa hebat rasa takut yang dialami oleh Abraham. Dalam keadaan demikian Allah menyatakan diri kepadanya dan berfirman: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” (ay. 1) Lalu Abraham  mengutarakan kegelisahan hatinya bahkan uneg-unegnya kepada Tuhan: “Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.” (ay. 3) Pernahkah kita sedekat ini kepada Tuhan? Segala beban yang terselip di hati bahkan uneg-uneg sekalipun kita curahkan kepadaNya. Inilah gambaran riil (konkret) orang beriman. Beriman bukan berarti tidak pernah mengalami kekhawatiran atau mengeluh. Namun yang terpenting adalah kepada siapa kita mencurahkan semua itu. Beriman bukan berarti orang yang selalu kuat dalam segala hal atau keadaan melainkan orang yang selalu membutuhkan Allah pada setiap waktu, di sepanjang hidupnya. Abraham disebut sebagai bapa orang percaya; hal itu tidak terjadi dalam sehari atau seminggu, bahkan setahun. Hal itu merupakan hasil dari perjalanan hidupnya jatuh bangun selama berpuluh-puluh tahun. Terkadang ia takut tapi dikuatkan kembali oleh Firman Allah yang datang kepadanya. Jika Abraham begitu membutuhkan Firman Allah, terlebih kita. Kiranya Firman Allah hari ini meneguhkan hati kita dalam  menjalani kehidupan kita. Amin.


No comments:

Post a Comment