“KepadaNyalah
Aku berkenan.” (Matius 3:13-17)
Ada dua jenis penyataan Allah; pertama adalah
penyataan umum dan kedua adalah khusus. Penyataan umum adalah melalui perbuatan
Allah dalam alam semesta. Seluruh umat manusia dapat melihat kebesaran Allah
melalui alam semesta ciptaanNya. Sedangkan penyataan khusus dilakukanNya lewat
FirmanNya. Untuk itulah Allah mengutus para hambaNya. Penyataan Allah yang
terbesar adalah dalam diri Yesus Kristus. (Bnd. Yoh.14:9) Dalam nats ini hal
tersebut terdengar jelas oleh suara dari Sorga: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan.” (ay. 17) Siapakah Yesus Kristus? Dia adalah Anak
Allah yang kekasih, dan Allah berkenan kepada-Nya. Apa artinya itu? Allah
berkenan menggenapi seluruh kehendak-Nya dalam diri Yesus Kristus. Seluruh
hidup Yesus di dunia ini adalah dalam rangka untuk memenuhi kehendak Allah. Hal
itu juga terlihat dalam jawaban Yesus kepada Yohanes Pembaptis saat ia enggan
untuk membaptiskan-Nya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya
kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” (ay.15) Memang rasanya tidak patut karena
Yesus lebih besar dari Yohanes, tapi kehendak Allah harus diutamakan. Bagi
orang yang berkenan kepada Allah tidak ada hal yang lebih penting selain
daripada melakukan kehendak Allah. Itulah Yesus Kristus yang dinyatakan kepada
kita hari ini. Sebagai pengikut-Nya hidup kita hendaknya selalu dipersembahkan
untuk melakukan kehendak Allah. Terkadang kita diperhadapkan pada situasi
dimana kita harus memilih antara kehendak/keinginan kita atau kehendak Allah. Dalam
hal ini godaan terbesar adalah memilih kehendak kita karena hal itu sepertinya
lebih indah dan menguntungkan bagi kita. Tetapi sebagai orang Kristen sejati
kita harus berani memutuskan seperti yang pernah Yesus lakukan: “Bukanlah
kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Luk. 22:42) Bagaimanapun
yang baik bagi kita belum tentu baik bagi Allah, tapi yang baik bagi Allah
pasti baik bagi kita. Tidak mudah memang tapi hal ini akan bisa kita lakukan
apabila kita memberi diri kita dikuasai dan dipimpin oleh Roh Allah. Hanya
dengan cara demikian kita dapat menjadi orang yang berkenan kepada Allah. Orang
yang dikenan Allah akan selalu disertaiNya dalam segala keadaan, baik suka
maupun duka. Amin.
No comments:
Post a Comment