“Berpegang
teguh kepada pengharapan.” (Roma 15 :
4-13)
kita diajak untuk berpegang teguh kepada Pengharapan. Bagi orang
yang sedang menunggu pengharapan merupakan dasar kekuatan yang membuatnya dapat
tetap setia pada apa yang dinantikannya. Pengharapanlah yang membuat seorang
pemuda/i dapat setia dalam cinta sekalipun orang yang disayanginya jauh
darinya; pengharapanlah yang membuat seorang ibu kuat menahan rasa sakit selama
mengandung anaknya ± 9 bulan sampai bersalin. Bahkan semua rasa sakit itu
dianggap sebagai kebahagiaan demi sibuah hati yang dinantikan. Pengharapan
jugalah yang membuat orangtua sabar mengalami banyak kesulitan dan bekerja
keras demi anak-anaknya yang kelak akan menjadi orang yang dapat dibanggakan.
Penulis Ibrani mengatakan bahwa pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman
bagi jiwa kita. (6:19) Artinya pengharapan membuat kita tidak goyah oleh
gelombang kehidupan. Saat ini Gereja sedang dalam masa penantian akan
kedatangan Kristus yang kedua kalinya. KedatanganNya adalah untuk menggenapi
janji Kasih SetiaNya kepada setiap orang yang percaya dan melakukan kehendak Bapa
di Sorga, saat dimana upah mereka dinyatakan. (bnd. Ibr.10:35, Why.22:12) Tentu
banyak masalah atau cobaan bahkan penganiayaan yang dapat menggoyahkan Iman dan
ketaatan kita. Di sinilah rasul Paulus mengajak kita untuk memperhatikan
teladan yang diperbuat oleh Yesus bagi kita. Bagaimana Dia dengan sabar
menanggung segala penderitaan yang ditimpakan atasNya. Dia memikul kesengsaraan
itu sebagai konsekwensi daripada tugas penyelamatan yang diberikan Bapa
kepadaNya. (bnd. Ay.3) Mengapa Kristus dapat menanggung semua dengan sabar?
Sebab di balik semua jalan penderitaan itu terdapat hal yang terbesar yaitu;
keselamatan dunia ini dari belenggu dosa dan maut. Penderitaan Kristus bukanlah
kekalahan Kerajaan Allah melainkan jalan menuju kemenangan atas iblis dan dosa.
Oleh penderitaanNya terbukalah jalan bagi seluruh bangsa untuk datang kepada
Allah dan beroleh keselamatan. Apa yang dapat kita teladani dari perbuatan
Kristus ini? Tetaplah fokus pada Pengharapan kita. Sekalipun belum tampak,
namun apa yang kita harapkan itu jauh lebih berharga dari apapun yang berharga
di dunia ini. Jangan biarkan dirimu tersandung oleh hal-hal yang tak berguna
yang dapat membuatmu kehilangan upah terbesar, seperti; egoisme, dendam, suka
bermusuhan, kesombongan, keangkuhan, materialisme, cinta uang, dsb. Jika ada
hal yang mengharuskan engkau menderita demi pengharapan itu, maka hadapilah
dengan sabar. Amin.
No comments:
Post a Comment