Our deepest fear is not that we are inadequate, our deepest fear is that we are powerful beyond measure. We ask ourselves who am I to be brilliant, gorgeous, talented and fabulous? Actually, who are we not to be? We were born to make manifest the glory of God that is within us and as we let our own light shine, we unconsciously give other people permission to do the same.
Ketakutan terdalam kita bukanlah bahwa kita tidak memadai, ketakutan terdalam kita adalah bahwa kita kuat tak terkira. Kita bertanya siapa aku untuk menjadi brilian, cantik, berbakat dan luar biasa? Sebenarnya, yang kita tidak bisa? Kita dilahirkan untuk membuat memanifestasikan kemuliaan Allah yang ada di dalam kita dan kita membiarkan cahaya kita bersinar, tanpa sadar kita mengizinkan orang lain untuk melakukan hal yang sama.
“life is like a book, God guides our hands and tells what we should write… sometimes He lets us write our own words… sometimes He forces us to write unpredictable words… just be sensitive to hear His voice, and try to write exactly what you hear, ’till the end’ is written on the last page.”
"Hidup adalah seperti buku, Allah menuntun tangan kami dan mengatakan apa yang harus kita tulis ... Dia kadang-kadang memungkinkan kita menulis kata-kata kita sendiri ... Dia kadang-kadang memaksa kita untuk menulis kata-kata tak terduga ... hanya peka untuk mendengar suara-Nya, dan mencoba untuk menulis apa Anda mendengar, 'sampai akhir' yang tertulis di halaman terakhir. "
“teach me to number my days aright, that I may gain a heart of wisdom” Ps 90:12.
Tuhan, ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian sehingga kami beroleh hati yang bijaksana. Mazmur 90 : 12
No comments:
Post a Comment