Sunday, July 7, 2013

Mengapa Sulit Mengampuni????

 

Kasih selalu dimulai dari pengampunan. Rasanya, kita tidak akan bisa mengasihi orang lain yang menyakiti kita jika kita belum mengampuninya. Bahkan, pengampunan adalah bentuk kasih pertama dan paling dasaryang bisa kita berikan kepada orang yang mengasihi kita. Sayangnya, banyak orang sulit untuk mengampuni. Dan bukan tak mungkin itu karena pemahaman yang salah soal mengampuni ini. Apa saja?

     1. Mengampuni = Melupakan Sikap Buruk
Mengampuni bukan berarti membuat kita menjadi amnesia dan lupa sama sekali akan apa yang pernah terjadi pada kita. Saat kita mengampuni, kita merelakan masa lalu untuk menjalani masa kini dan merengkuh masa depan yang lebih baik. Namun, kita tidak melupakan masa lalu. Ingatan soal masa lalu itu akan tetap ada, hanya saja ia tak lagi memiliki kekuatan untuk menyakiti kita.

           2. Mengampuni = Membenarkan Kesalahannya
Ini salah satu alasan orang enggan mengampuni. Padahal, ini pendapat yang kelirul Saat kita mengampuni bukan berarti kita menganggap kesalahan itu kebenaran.Tapi, mengampuni adalah kita tidak menghukum dia atas kesalahannya tersebut, bukan karena hal itu tidak pantas dihukum, tetapi karena kita memilih untuk memberikan kasih ketimbang hukuman.

     3. Mengampuni Hanya Jika Ia Pantas Diampuni
      Kita mengampuni orang lain terutama karena kita yang periu men.dapatkannya. Bukankah kita mau terbebas dari belenggu dendam, kepahitan, kemarahan, dan sakit hati? Mengampuni orang lain adalah cara untuk bisa mendapatkan kebebasan itu. Yang kedua, ingatlah bahwa kita pun diampuni saat kita tidak layak diampuni. Saat kita masih berdosa, la menebus kita dan mengampuni dosa-dosa kita. Kenapa kita berpikir orang lain harus layak diampuni dulu baru kita mau mengampuni?

     4. Mengampuni Hanya saat Ia minta Ampun
Tidak perlu menunggu orang lain meminta maaf kepada kita baru kita memaafkan. Bagaimana jika ia sudah meninggal, misalnya? Akankah kita tak akan memaafkan seumur hidup? Ya, kitalah yang mendapatkan manfaatnya saat mengampuni, karena itu tidak perlu menunggu orang lain untuk meminta maaf kepada kita.

5. Mengampuni Hanya didalam Hati
Sebagian orang berpikir, pokoknya saya sudah mengampuni dia di dalam hati. Namun, saya tidak sudi harus berbaik- baik dengannya dalam perbuatan. Itu bukan mengampuni! Tentu, ini bukan berarti, kita harus mempublikasikan di depan umum bahwa kita mengampuni dia, agar orang tahu betapa welas asihnya diri kita. Tidak. Tapi, mengampuni harus dimulai dari dalam hati dan ditampakkan melalui sikap dan perbuatan kita kepadanya. Biarkan ia tahu bahwa meski ia pernah bersalah pada kita, kasih kita padanya tetap tidak berubah.



No comments:

Post a Comment