Engkau itu siapa??Pertanyaan itu sering menjadi bahas refleksi
bagi kita, tapi sejatinya apakah kita sudah mengenal diri kita
secara pribadi,sehingga ketika kita mengenal diri kita bagaimana
reaksi yang kita lakukan dalam interaksi kita sehari-hari
terhadap dunia sekitar????atau dengan kata sederhananya
bagaimana kita bersikap??
Berikut ilustrasi yang ditulis oleh Anthony de Mello, yang
mungkin bisa jadi bahan refleksi kita bersama :
Wanita dalam sakratulmaut menghadapi ajalnya. Ia tiba-tiba
merasa, bahwa ia dibawa ke surga dan berdiri di muka Takhta
Pengadilan.
"Siapa engkau itu?" kata suara kepadanya. "Aku ini istri
lurah," jawabnya. "Aku tidak bertanya kepadamu, engkau istri
siapa, tetapi engkau itu siapa?" "Aku ini ibu empat orang
anak." "Aku tidak bertanya, engkau ibunya siapa, tetapi
siapa engkau itu?" "Aku ini guru di sekolah." "Aku tidak
menanyakan pekerjaanmu, tetapi siapa engkau itu."
Dan demikianlah seterusnya. Tidak peduli apa yang menjadi
jawabannya, rupanya itu bukan jawaban yang memuaskan
terhadap pertanyaan: "Engkau itu siapa?"
"Aku ini seorang Kristen." "Aku tidak menanyakan agamamu,
tetapi engkau itu siapa." "Aku ini seseorang, yang tiap hari
pergi ke gereja dan selalu membantu orang miskin dan orang
dalam kesulitan." "Aku tidak menanyakan perbuatanmu, tetapi
siapa engkau itu."
Ia jelas gagal dalam ujian, oleh karena itu ia dikirim
kembali ke dunia. Ketika sembuh dari sakitnya ia berniat
menemukan siapa dia. Dan itulah yang membuat segalanya
berbeda sama sekali.
Tugasmu itu berada. Tidak menjadi seseorang atau bukan
apa-apa - sebab disitu ada keserakahan dan ambisi - tidak
menjadi ini dan itu; - dengan demikian menjadi bersyarat -
tetapi hanya ada saja.
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
No comments:
Post a Comment