Asumsi untuk mengatasi masalah sosial:
- Setiap masyarakat tunduk pada proses perubahan (karena bukan statis, tapi dinamis)
- Disensus dan konflik terdapat di mana-mana.
- Setiap unsur masyarakat memberikan sumbangan pada desintegrasi dan perubahan masyarakat.
- Setiap masyarakat didasarkan pada paksaan beberapa orang anggota terhadap anggota lain.
Tokoh:
- Karl Marx (Historical Materialism, matter-mind)
Sering disebut Teori Perjuangan Kelas,
terjadi karena material base (faktor materi) bukan faktor idealita.
Dikarenakan kebutuhan utama masyarakat adalah materi.
Terbagi dua kelas (pertentangan kepentingan ekonomi)
a. Borjuis: tidak mau kehilangan harta.
b. Proletar/buruh: tidak mau terus hidup susah.
Konfliknya tuan tanah-penggarap.
Terbagi dua kelas (pertentangan kepentingan ekonomi)
a. Borjuis: tidak mau kehilangan harta.
b. Proletar/buruh: tidak mau terus hidup susah.
Konfliknya tuan tanah-penggarap.
2. Max Weber.
3. Coser (Sosiolog yang relatif agak baru).
4. Dahrendorf (Sosiolog yang lebih baru lagi): konflik merupakan sumber terjadinya perubahan sosial.
4. Dahrendorf (Sosiolog yang lebih baru lagi): konflik merupakan sumber terjadinya perubahan sosial.
3. Teori Pertukaran
Dimasukkan ke dalam mikrososiologi. Sementara dua teori sebelumnya (fungsionalisme dan konflik) masuk ke makrososiologi.
Berangkat dari asumsi tertentu:
1. Manusia selalu berusaha mencari keuntungan dalam transaksi sosialnya dengan oranglain.
2. Dalam melakukan transaksi sosial, manusia melakukan perhitungan untung rugi.
3. Manusia cenderung menyadari adanya berbagai alternatif yang tersedia baginya.
4. Manusia punya kecenderungan bersaing satu dengan yang lain.
5. Hubungan pertukaran secara umum antar individu berlangsung dalam hampir semua konteks sosial.
6. Individu pun mempertukarkan berbagai komoditas tidak berwujud, seperti perasaan dan jasa (curhat).
Tokoh:
1. Malinowski
2. Levi Strauss
3. Peter Blau
4. Homans: seseorang akan makin cenderung melakukan tindakan manakala tindakan tersebut makin disertai imbalan.
Dimasukkan ke dalam mikrososiologi. Sementara dua teori sebelumnya (fungsionalisme dan konflik) masuk ke makrososiologi.
Berangkat dari asumsi tertentu:
1. Manusia selalu berusaha mencari keuntungan dalam transaksi sosialnya dengan oranglain.
2. Dalam melakukan transaksi sosial, manusia melakukan perhitungan untung rugi.
3. Manusia cenderung menyadari adanya berbagai alternatif yang tersedia baginya.
4. Manusia punya kecenderungan bersaing satu dengan yang lain.
5. Hubungan pertukaran secara umum antar individu berlangsung dalam hampir semua konteks sosial.
6. Individu pun mempertukarkan berbagai komoditas tidak berwujud, seperti perasaan dan jasa (curhat).
Tokoh:
1. Malinowski
2. Levi Strauss
3. Peter Blau
4. Homans: seseorang akan makin cenderung melakukan tindakan manakala tindakan tersebut makin disertai imbalan.
4. Teori Interaksionalisme Simbolik (masuk lingkup mikrososiologi)
Berangkat dari asumsi tertentu:
1. Manusia merupakan makhluk yang mampu menciptakan dan menggunakan simbol.
2. Manusia memakai simbol untuk berkomunikasi tidak hanya kata-kata/ucapan, tapi juga bahasa tubuh.
3. Manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran (role taking) apabila tahu tentang orang tersebut.
4. Manusia tercipta, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan manusia untuk berpikir, mendefinisikan, melakukan keuangan, dan untuk melakukan evaluasi.
Berangkat dari asumsi tertentu:
1. Manusia merupakan makhluk yang mampu menciptakan dan menggunakan simbol.
2. Manusia memakai simbol untuk berkomunikasi tidak hanya kata-kata/ucapan, tapi juga bahasa tubuh.
3. Manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran (role taking) apabila tahu tentang orang tersebut.
4. Manusia tercipta, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan manusia untuk berpikir, mendefinisikan, melakukan keuangan, dan untuk melakukan evaluasi.